Save Our Eart

climate change

Perubahan iklim tidak lepas dari campur tangan manusia, manusia telah melakukan perubahan dalam hal teknologi dan gaya hidup. Revolusi industri merupakan awal sebuah era baru dalam kehidupan manusia, yaitu era industrialisasi. Penggunaan berbagai bahan bakar fosil untuk bahan bakar alat-alat industri dan transportasi telah membuat sebuah perubahan besar pada kondisi iklim dunia.  Iklim adalah rata-rata dan variasi temperatur, penguapan, presipitasi dan angin selama periode tertentu yang berkisar dalam hitungan bulan hingga jutaan tahun.

Peningkatan konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) yaitu CO2, CH4, N2O, SF6, HFC dan PFC akibat aktifitas manusia menyebabkan meningkatnya radiasi yang terperangkap di atmosfer.  Hal ini menyebabkan fenomena pamanasan global yaitu meningkatnya suhu permukaan bumi secara global. Pemanasan global terjadi akibat dari peningkatan efek rumah kaca yang disebebakan oleh naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Semakin tinggi konsentrasi gas rumah kaca maka semakin banyak radiasi panas dari bumi yang terperangkap di atmosfer dan dipancarkan kembali ke bumi. Hal ini menyebabkan peningkatan suhu di permukaan bumi. Peningkatan suhu iklim juga bisa dikarenakan peningkatan radiasi matahari, namun efeknya relatif sangat kecil.

Perubahan iklim ditandai dengan perubahan dua faktor, yaitu temperatur dan curah hujan, yang kemudian dapat menyebabkan kenaikan permukaan air laut.  Perubahan temperatur ini akan  menyebabkan perubahan curah hujan.   Pada musim hujan, suatu daerah akan mengalami hujan lebih banyak dan pada musim kemarau akan mengalami hujan yang lebih sedikit  Pada musim hujan potensi terjadinya bencana seperti banjir, longsor, dan penyebaran penyakit melalui vektor dapat meningkat  Sedangkan, pada musim kemarau bencana akan terus berlanjut seperti dengan adanya kekeringan sehingga akan menyebabkan gagal panen dan menimbulkan berbagai macam penyakit seperti penyakit kulit dan gangguan pencernaan yang dapat berujung pada kematian.

Perubahan Iklim ialah perubahan suhu, tekanan udara, angin, curah hujan, dan kelembaban sebagai akibat dari Pemanasan Global.  Pemanasan Global ialah meningkatnya temperatur rata-rata bumi sebagai akibat dari akumulasi panas di atmosfer yang disebabkan oleh Efek Rumah Kaca.  Efek Rumah Kaca menyebabkan terjadinya Pemanasan Global yang dapat menyebabkan Perubahan Iklim.  Perubahan iklim sebagai akibat kegagalan model pembangunan yang didasarkan pada keserakahan dalam mengkonsumsi sumberdaya alam. Efek rumah kaca yang telah membuat kita semakin panas karena radiasi sinar matahari dari permukaan bumi dipantulkan kembali ke angkasa oleh atmosfer dan oleh permukaan bumi,

Hubungan Perubahan Iklim, Efek Rumah Kaca, dan Pemanasan Global adalah Efek Rumah Kaca menyebabkan terjadinya Pemanasan Global yang dapat menyebabkan Perubahan Iklim.

Kita sudah sering mendengar kata-kata Global Roaming yang sudah sering di bicarakan di media massa, atau dilingkungan sekitar, Global Roaming merupakan peningkatan temperatur rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.  Salah satu penyebabnya ialah peningkatan efek rumah kaca yang terjadi di bumi. Efek rumah kaca  mengalami peningkatan beberapa dekade belakangan ini, itulah inti permasalahan global warming yang sedang digembar-gemborkan akhir-akhir ini. Bumi yang semakin panas dan cuaca yang semakin ridak menentu membuat kita semakin tidak nyaman lagi, tetapi masih banyak manusia yang tidak peduli dengan keadaan bumi yang semakin kacau, karena tidak mencintai lingkungannya lagi, Salah satu penyebab lain global warming ini terkait kegiatan penebangan pohon di kawasan hutan yang tidak diimbangi dengan penanaman pohon pengganti atau disebut deforestasi, manusia hanya mementingkan dirinya sendiri dan mengambil kentungan dari alam, tanpa memikirkan masa depan bumi yang akan datang.

Untuk mengurangi pemanasan global pemerintah harus menekan angka pengundulan hutan secara besar-besaran dan melakukan penanaman hutan kembali (reboisasi) dengan banyaknya pohon-pohon maka akan mengurangi pemanasan di bumi dan mencengah terjadinya bencana seperti banjir dan erosi.

Padahal kampanye tentang Global Roaming sudah banyak di Indonesia tetapi orang Indonesia kurang aware terhadap masalah ini karena memang awareness campaign nya kurang.. masih banyak orang yang bahkan gak tahu sebenarnya penyebab global warming itu apa. global warming di Indonesia paling banyak dikontribusikan dari pembakaran hutan.. mungkin dibutuhkan peran pemerintah yang lebih lagi dalam bidang kehutanan di Indonesia.. berhasil gak ya? menurut saya sih besar kemungkinannya untuk berhasil.. asal pemerintah bisa mempertanggungjawabkan dan membuat suatu regulasi perlindungan lingkungan yang kuat disertai dengan kesadaran masyarakat. Peran kita sebagai masyarakat benar-benar dibutuhkan untuk mensukseskan kampanye global warming.

Pemanasan atau pendinginan global dipengaruhi oleh faktor alam dan faktor manusia. Yang termasuk faktor alam adalah tingkat radiasi matahari dan letusan gunung. Naik turunnya radiasi matahari berpengaruh terhadap naik turunnya suhu bumi. Sementara, letusan gunung berapi memberikan efek penuruanan suhu bumi untuk beberapa saat. Aktifitas manusia juga memberikan efek pada naik turunnya suhu bumi. Namun jika diakumulasi, maka secara keseluruhan aktifitas manusia pada peningkatan suhu bumi jauh lebih besar daripada kontribusi faktor-faktor yang lain . Besarnya kontribusi terhadap pemanasan global disebut dengan istilah radiative forcing. Semakin besar radiative forcing semakin besar kontribusinya terhadap pemasan global

Oleh karena itu, dari sekarang kita harus menjaga lingkungan kita, untuk generasi selanjutnya agar perubahan iklim tidak semakin parah lagi, gerakan peduli lingkungan perlu ditingkatkan lagi oleh pemerintah  dan masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan dengan cara-cara yang kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, membakar hutan, dan menanam pohon disekitar rumah kita.  Jangan biarkan Bumi kita hancur oleh karena tangan kita sendiri. Karena kalau bukan kita sebagai manusia yang melindungi dan melestarikannya, siapa lagi? Kalau tidak sekarang kapan lagi.  SAVE OUR EART.